PENERAPAN PEMBELAJARAN ReWoL
UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG
BAGI SISWA KELAS XI ELIND C SMK NEGERI TEMBARAK
SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015
(ASIH ROKHAENI – SMK N TEMBARAK TEMANGGUNG)
I.
Latar Belakang Masalah
Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Penerapan Pembelajaran ReWoL Untuk
Meningkatkan Perilaku Peduli Lingkungan Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Bangun
Ruang Bagi Siswa Kelas XI Elind C SMK Negeri Tembarak Semester Genap Tahun
2014/2015” ini dilatarbelakangi oleh kenyataan yang terjadi di SMK N
Tembarak bahwa sebagian siswa masih belum mempunyai kesadaran dan kepedulian
yang tinggi terhadap kebersihan, kerapian, dan kenyamanan sekolah. Sebagai
sebuah institusi pendidikan dan tempat menimba ilmu bagi siswa, sekolah
idealnya dapat menjadi tempat yang nyaman untuk belajar, berdiskusi, menemukan
hal-hal baru yang belum dapat dipahami sebelumnya oleh siswa.
Berkaitan dengan program pemeliharaan dan kepedulian
sekolah terhadap lingkungan, SMK Negeri Tembarak yang pada tahun 2014 silam
mendapatkan predikat sekolah adiwiyata tingkat nasional akan ditargetkan pada
tahun 2015 masuk dalam kategori sekolah adiwiyata mandiri. Hal tersebut senada
dengan tuntutan dari kurikulum baik KTSP maupun Kurikulum 2013 yang salah satu
kontennya adalah untuk menumbuhkan karakter pada siswa. Juga sejalan dengan
program pemerintah dalam usahanya menjaga kelestarian lingkungan hidup melalui
berbagai program. Maka sejalan dengan target dan program tersebut perlu
diupayakan adanya kontribusi yang nyata dari seluruh warga sekolah, tidak
terkecuali peran aktif siswa baik dalam kebiasaan sehari-hari maupun kontribusi
melalui aktivitas pembelajaran.
Kesadaran sebagian besar siswa untuk turut serta
menjaga kebersihan, ketertiban, keasrian dan kenyamanan lingkungan sekolah
sampai saat ini belum benar-benar tampak secara maksimal. Kondisi ini terlihat
dari beberapa indikator, yaitu (1) masih banyak siswa yang membuang sampah
tidak pada tempatnya, (2) masih banyak siswa yang menyimpan sampah di laci meja
belajarnya, (3) kelas dalam kondisi kotor dan kurang rapi saat proses
pembelajaran akan dimulai, (4) kesadaran siswa untuk memungut sampah yang
terlihat di lingkungan sekolah masih rendah, (5) meja belajar penuh dengan
coretan pena dan tipex, dan (6) kepedulian terhadap pemeliharaan taman depan
kelas masih cukup rendah. Kondisi sebagaimana tersebut di atas terjadi pada
beberapa ruang belajar di SMK N Tembarak, dan salah satunya adalah kelas XI
Elind C.
Selain kepedulian siswa kelas XI Elind C terhadap
lingkungan sekitar yang masih cenderung rendah, prestasi belajar mata pelajaran
matematika yang didapat juga tampak belum optimal. Hal ini terlihat dari hasil
pengukuran dan analisis terhadap nilai siswa pada penguasaan materi bangun
ruang. Materi ini pada dasarnya telah didapat oleh siswa sejak duduk dibangku
SMP. Bangun-bangun ruang yang dipelajari bukanlah bentuk-bentuk bangun yang
asing dipahami oleh siswa. Akan tetapi kenyataan yang ada terjadi adalah nilai
yang didapat oleh siswa pada materi Bangun
Ruang masih cukup rendah. Sejumlah siswa juga masih mengalami kesulitan saat
ditanya berbagai rumus menentukan luas permukaan dan volume dari beberapa
bangun ruang. Dari sejumlah 29 siswa di kelas XI Elind C, pada kegiatan awal
yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan hanya .... % yang tuntas dalam
belajar. Ketuntasan dalam belajar materi Bangun Ruang didasarkan pada KKM yang
telah ditetapkan di awal tahun pelajaran, bahwa batas ketuntasan minimal untuk
materi ini adalah 75. Sedangkan dari analisa nilai secara klasikal, dari 10
soal dalam tes uji coba kegiatan awal penelitian, sejumlah... soal tidak
berhasil diselesaikan dengan baik oleh siswa. Sebagaian besar siswa menuliskan
jawaban yang salah untuk nomor ..., ... dan ... dengan demikian target
penguasaan materi secara klasikal juga belum dapat tercapai.
Menimbang hal-hal tersebut di atas maka perlu
dirumuskan dan dirancang sebuah strategi pembelajaran yang dapat memacu belajar
siswa dan menimbulkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar, dengan harapan
bahwa setelah diadakan treatment ini,
kepedulian siswa terhadap lingkungan ataupun prestasi belajarnya dapat
meningkat. Pada penelitian ini peneliti mencoba merancang pembelajaran melalui pembelajaran
ReWoL. ReWoL merupakan akronim dari Real
World Learning, yakni suatu strategi pembelajaran kontekstual yang
mengutamakan pada pengetahuan dan pengalaman atau dunia nyata.
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari (Depdiknas, 2004:18). Pembelajaran kontekstual terfokus pada
perkembangan ilmu, pemahaman, keterampilan siswa, dan pemahaman kontekstual
siswa tentang hubungan mata pelajaran yang dipelajarinya dengan dunia nyata
(Sumiati dan Asra, 2007:14). Dengan demikian, pembelajaran kontekstual
mengutamakan pada pengetahuan dan pengalaman atau dunia nyata, berpusat pada
siswa, siswa aktif, kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah, siswa belajar
menyenangkan dan memanfaatkan berbagai sumber belajar.
Mencermati hal tersebut maka sebagai upaya untuk
meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan yang berimplikasi pada
peningkatan prestasi belajar siswa, perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti
sendiri. Pada penelitian ini peneliti mencoba melaksanakan proses pembelajaran materi
Bangun Ruang melalui penerapan pembelajaran ReWoL.
Pada proses pembelajaran dengan penerapan
pembelajaran ReWoL, siswa diajak
untuk belajar menyatu dengan alam. Terkait dengan materi Bangun Ruang, maka
pada tahap siklus 1 siswa diminta untuk mencari benda-benda daur ulang, residu,
sampah atau benda-benda di lingkungan sekitar sekolah, untuk diukur panjang,
lebar, tinggi atau panjang jari-jarinya (bagi bola, kerucut atau tabung).
Kemudian siswa menuliskan hasil pengukuran didalam lembar kerja yang ada
sekaligus menentukan luas permukaan dari benda yang ditemukan.
Sementara tindakan pada siklus 2, selain siswa
diminta melaksanakan proses yang sama seperti pada siklus 1 dan menentukan
besarnya volume dari benda yang diambil, siswa diberikan tugas mandiri
terstruktur terkait luas permukaan dan volume benda ruang. Dengan demikian
diharapkan siswa dapat memperdalam pengetahuannya terkait materi Bangun Ruang,
sebab siswa merancang dan menemukan sendiri konsep-konsep luas permukaan dan
volume, serta menerapkan secara langsung pada kehidupan nyata.
II.
Rumusan Masalah
1. Apakah
penerapan pembelajaran ReWoL dapat
meningkatkan perilaku peduli lingkungan pada materi Bangun Ruang bagi siswa
kelas XI Elind C SMK Negeri Tembarak semester genap tahun 2014/2015?
2. Apakah
penerapan pembelajaran ReWoL dapat
meningkatkan prestasi belajar pada materi Bangun Ruang bagi siswa kelas XI Elind
C SMK Negeri Tembarak semester genap tahun 2014/2015?
3. Apakah
penerapan pembelajaran ReWoL dapat
meningkatkan perilaku peduli lingkungan dan prestasi belajar pada materi Bangun
Ruang bagi siswa kelas XI Elind C SMK Negeri Tembarak semester genap tahun
2014/2015?
III. Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk
mengetahui ada tidaknya peningkatan perilaku peduli lingkungan dari siswa
melalui penerapan pembelajaran ReWoL
pada materi Bangun Ruang.
2. Untuk
mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran
ReWoL pada materi Bangun Ruang.
3. Untuk
mengetahui ada tidaknya peningkatan perilaku peduli lingkungan dan prestasi
belajar siswa melalui penerapan pembelajaran ReWoL pada materi Bangun Ruang.
IV. Manfaat
Penelitian
1. Bagi
siswa
Manfaat penelitian bagi siswa
adalah :
a. Dapat
meningkatnya perilaku peduli lingkungan pada materi Bangun Ruang.
b. Dapat
meningkatnya prestasi belajar matematika pada materi Bangun Ruang.
c. Dapat
meningkatnya perilaku peduli lingkungan dan prestasi belajar matematika pada
materi Bangun Ruang.
2. Bagi
peneliti
Manfaat penelitian bagi peneliti
adalah :
a. Melalui
penerapan pembelajaran ReWoL dapat
meningkatnya perilaku peduli lingkungan.
b. Melalui
penerapan pembelajaran ReWoL dapat
meningkatnya prestasi belajar matematika materi Bangun Ruang.
c. Melalui
penerapan pembelajaran ReWoL dapat
meningkatnya perilaku peduli lingkungan dan prestasi belajar matematika materi Bangun
Ruang.
V.
Kajian Teori
A. Pembelajaran
ReWoL
ReWoL
merupakan akronim dari Real World
Learning, yakni suatu strategi pembelajaran kontekstual yang mengutamakan
pada pengetahuan dan pengalaman atau dunia nyata. Jadi inti dari konsep
pembelajaran ReWoL adalah pendekatan
kontekstual.
Pembelajaran
kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
pembelajaran yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari (Depdiknas, 2004:18). Pembelajaran
kontekstual terfokus pada perkembangan ilmu, pemahaman, keterampilan siswa, dan
pemahaman kontekstual siswa tentang hubungan mata pelajaran yang dipelajarinya
dengan dunia nyata (Sumiati dan Asra, 2007:14). Dengan demikian, pembelajaran
kontekstual mengutamakan pada pengetahuan dan pengalaman atau dunia nyata,
berpusat pada siswa, siswa aktif, kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah,
siswa belajar menyenangkan dan memanfaatkan berbagai sumber belajar.
Penerapan
pembelajaran kontekstual dikelas melibatkan tujuh utama pmbelajaran efektif,
yaitu:
1. Kontruktivisme
Berdasarkan
Sumiati, dkk (2007:15) terdapat lima elemen belajar yang kontruktivisme :
a. Pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada
b. Pemerolehan
pengetahuan baru
c. Pemahaman
pengetahuan
d. Mempraktikkan
pengetahuan dan pengalaman
e. Melakukan
refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut
2. Bertanya
Bertanya,
yaitu mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. Melalui proses
bertanya, siswa akan mampu menjadi pemikir yang handal dan mandiri. Siswa
dirangsang untuk mampu mengembangkan ide/gagasan dan pengujian baru yang
inovatif, mengembangkan metode dan teknik untuk bertanya, bertukar pendapat dan
berinteraksi.
Siswa
diharapkan dapat membangun pemahamannya sendiri tentang realita alam dan ilmu
pengetahuan. Siswa dilibatkan untuk melakukan eksplorasi situasi baru dan
menyelesaikan masalah secara realistis.
3. Menemukan
Dalam
proses menemukan, siswa diberi pembelajaran untuk menangani permasalahan yang
mereka hadapi ketika berhadapan dengan dunia nyata.
4. Masyarakat
Belajar
Masyarakat
dapat dijadikan sumber daya untuk mengembangkan pemahaman pembelajaran
kontekstual. Pemanfaatan masyarakat sebagai konteks bagi siswa untuk
pembelajaran kontekstual dapat dilakukan dengan menghadirkan masyarakat sebagai
narasumber yang diundang ke sekolah pada jam pelajaran tertentu untuk
memberikan kesempatan belajar bagi siswa mengembangkan pemahaman kontekstual.
Selain
itu dapat pula dilakukan dengan membawa siswa ke dalam lingkungan masyarakat
untuk mengalami pembelajaran yang tidak didapat disekolah untuk menerapkan
materi tertentu.
5. Pemodelan
Siswa
akan lebih mudah memahami dan menerapkan proses dan hasil belajar jika dalam
pembelajaran guru menyajikan dalam bentuk suatu model, bukan hanya berbentuk
lisan. Melalui model, siswa akan mampu mengamati dengan mudah dan mencontoh apa
yang ditunjukkan oleh guru.
6. Refleksi
Reflksi
merupakan ringkasan dari pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Siswa
mengungkapkan baik secara lisan maupun tertulis apa yang telah mereka pelajari.
7. Penilaian
Sebenarnya
B. Perilaku
Peduli Lingkungan
Perilaku
adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003 :114).
Pengertian
lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Dalam ruang lingkup
sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta
karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan
yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun
lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan
berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.
Seringkali
lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan
sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Kehidupan
manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan hidup yang lebih mendalam menurut No 23
tahun 2007 adalah kesatuan ruang dengan semua benda atau kesatuan makhluk hidup
termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun mahkluk hidup lainnya yang ada
di sekitarnya.
Perilaku peduli lingkungan adalah sikap kepedulian siswa dan
warga sekolah dalam ikut serta menjaga kelestarian, mencegah terjadinya
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
C. Prestasi
Belajar
Prestasi
belajar dalam penelitian ini merupakan cerminan dari hasil belajar siswa yang
tergambar di setiap akhir kegiatan penelitian, baik pra siklus, siklus I dan
siklus II.
Menurut
Mulyasa (2008) hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara
keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan perilaku
yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan
sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang
mengacu pada pengalaman langsung. Sedangkan Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan
hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Hasil belajar
dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil atau prestasi belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang
bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat
kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Prestasi
belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika
materi Bangun Ruang pada siswa kelas XI Elind C Semester genap tahun 2014/2015.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif
adalah tes tertulis dalam kegiatan ulangan harian.
VI. Seting
dan Subyek Penelitian
A. Tempat
Penelitian
Penelitian
Tindakan Kelas akan dilakukan di SMK Negeri Tembarak, pada siswa kelas XI Elind
C pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.
B. Waktu
Penelitian
Penelitian
direncanakan akan dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan Februari 2015
dan berakhir pada bulan Juli 2015. Secara lebih rinci jadwal pelaksanaan
penelitian sebagaimana tergambar pada tabel berikut :
Tabel 1 Alokasi Waktu Penelitian
No
|
Uraian Kegiatan
|
Bulan
|
|||||
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Juni
|
Juli
|
||
1
|
Perencanaan, Penyusunan Proposal dan
Instrumen Penelitian
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pelaksanaan Pra Siklus
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Pelaksanaan Siklus I
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pelaksanaan Siklus II
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Pembahasan Hasil Penelitian bersama
Kolaborator dan Penyusunan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Penyempurnaan Laporan dan Pelaksanaan Seminar
Hasil Penelitian
|
|
|
|
|
|
|
C. Subyek
Penelitian
Subyek
penelitian adalah siswa kelas XI Elind C SMK Negeri Tembarak pada semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 sejumlah 29 siswa, 19 laki-laki dan 10
perempuan.
VII. Teknik
dan Alat Pengumpulan Data
A. Dokumentasi
Teknik
dokumentasi digunakan untuk menentukan perilaku peduli terhadap lingkungan dan
prestasi belajar siswa pada kegiatan pra siklus. Instrumen yang digunakan
adalah dokumen catatan/jurnal kegiatan harian selama proses pembelajaran pra
siklus.
B. Observasi
Teknik
observasi digunakan untuk mengumpulkan data perilaku peduli lingkungan yang
ditunjukkan oleh siswa dalam kegiatan siklus I dan siklus II. Instrumen yang
digunakan adalah lembar observasi yang dirancang oleh peneliti.
C. Tes
Teknik
tes digunakan untuk mengukur dan melakukan pengambilan data terkait hasil
belajar atau prestasi belajar siswa di setiap akhir siklus, baik siklus I
maupun siklus II melalui kegiatan ulangan harian. Alat ukur/instrumen yang
digunakan adalah butir soal tes tertulis.
VIII.Validasi
dan Analisis Data
A. Validasi
Data
1. Validasi
Data Perilaku Peduli Lingkungan
Pengamatan
terhadap perilaku peduli lingkungan dilakukan dan divalidasi oleh observer.
Sehingga dalam penelitian ini, peneliti melibatkan teman sejawat sebagai
kolaborator untuk mengadakan kegiatan pengamatan selama pembelajaran
berlangsung.
2. Validasi
Data Prestasi Belajar Siswa
Validasi data terhadap instrumen
pengukuran prestasi belajar siswa adalah melalui penyusunan kisi-kisi soal
ulangan harian untuk soal tes tiap akhir siklus penelitian.
B. Analisis
Data
1. Analisis
data terhadap aspek perilaku peduli lingkungan menggunakan analisis deskriptif
komparatif yaitu dengan membandingkan perilaku siswa pada kegiatan pra siklus,
siklus I, dan siklus II terkait kepeduliannya terhadap lingkungan. Dilanjutkan
dengan analisis kritis dengan merefleksi dari data deskriptif komparatif.
2. Analisis
data terhadap prestasi belajar siswa menggunakan analisis deskriptif komparatif
yaitu dengan membandingkan perolehan nilai siswa baik secara individu maupun
klasikal pada akhir kegiatan pra siklus, siklus I, dan siklus II dilanjutkan
dengan analisis kritis dengan merefleksi dari data deskriptif komparatif.
IX. Prosedur
Tindakan
Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas (action
research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah
pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif,
sebab menggambarkan bagaiamana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan
bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Penelitian ini mengacu pada
perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Tindakan yang
dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II.
A. Tahap
Pra Siklus
Pada tahap pra
siklus peneliti menyampaikan kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Merencanakan
Tindakan (Planning)
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan jadwal, silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, soal ulangan harian, kunci jawaban ulangan harian, pedoman
penilaian ulangan harian, analisa ulangan harian, lembar observasi kreativitas
siswa, jurnal kegiatan siswa, dan agenda mengajar (presensi dan jurnal
mengajar).
2. Melaksanakan
Tindakan (Acting)
Pelaksanaan tindakan
pada pra siklus ini dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama
dan kedua peneliti menyampaikan materi unsur-unsur bangun ruang meliputi bangun
kubus, prisma, limas, kerucut, tabung dan bola. Sedangkan pada pertemuan ketiga
peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa melalui kegiatan
ulangan harian. Adapun tindakan yang dilakukan pada tiap pertemuan yaitu :
Pertemuan ke – 1
1)
Pendahuluan
§
Guru
membimbing doa dan melakukan presensi
§
Guru memeriksa kerapian, ketertiban
siswa dan kebersihan ruang kelas
§
Guru
menjelaskan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai
§
Guru
menjelaskan KKM yang harus dicapai
§
Sebagai apersepsi dan motivasi, Guru mendskripsikan materi Bangun Ruang
dan menunjukkan banyaknya keterkaitan materi dalam kehidupan.
§
Guru
menunjukkan topic-topik yang perlu dipelajari
2)
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
F
Siswa membaca dan mempelajari materi Bangun
Ruang dari Buku Matematika SMK Teknik Kelas XI mulai halaman 138.
F
Guru menanyakan pemahaman terhadap
materi yang dipelajari kepada siswa yang ditunjuk melalui pertanyaan yang
disampaikan mengenai unsur-unsur berbagai bentuk bangun ruang (kubus, prisma
dan limas)
F
Guru meminta siswa yang lain untuk
menanggapi jawaban yang disampaikan.
F
Jika jawaban dan tanggapan yang
disampaikan siswa belum tepat, guru memperkuat penjelasan materi dilengkapi
dengan beberapa contoh.
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
F Siswa menyelesaikan beberapa soal yang disampaikan oleh guru.
F Bersama dengan teman yang bersebelahan, siswa melakukan diskusi
untuk menyelesaikan soal-soal aktivitas kelas dan latihan dari buku paket.
F Guru memfasilitasi dan mendampingi siswa dalam memecahkan masalah yang
belum dapat dipecahkan oleh siswa.
F memfasilitasi siswa untuk berkompetisi secara sehat guna
meningkatkan prestasi belajar melalui peran siswa dalam menyelesaikan soal di
depan kelas.
F Siswa dibantu oleh guru mendiskusikan jawaban yang ditulis di
depan kelas.
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan menyimpulkan
hasil pembelajaran.
3) Penutup
Dalam
kegiatan penutup:
F Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan beberapa
soal.
F Guru bersama siswa melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang
dilakukan.
F Siswa diminta mempelajari materi selanjutnya tentang unsur-unsur
bangun ruang berupa kerucut, tabung dan bola.
F Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa bersama dan salam.
Pertemuan ke – 2
1)
Pendahuluan
§
Guru
membimbing doa dan melakukan presensi
§
Guru memeriksa kerapian, ketertiban
siswa dan kebersihan ruang kelas
§
Bersama-sama dengan guru, siswa
mengingat pemahaman materi sebelumnya yaitu tentang unsur-unsur berbagai bangun
ruang.
§
Sebagai motivasi belajar, guru menekankan
bahwa pemahaman terhadap materi sebelumnya akan sangat bermanfaat untuk
memahami materi luas permukaan bangun ruang yang akan dipelajari serta
bermanfaat juga dalam menyelesaikan permasalahan di bidang kajian yang lain.
2)
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi :
F Siswa mempelajari materi unsur-unsur bangun ruang dari buku paket
mulai halaman 138.
F Siswa diminta menyebutkan macam-macam bangun ruang serta
masing-masing unsur-unsurnya.
F Siswa mampu menjelaskan perbedaan unsur-unsur berbagi jenis bangun
ruang.
F Tanpa menggunakan alat peraga dan metode apapun, guru menguatkan penjelasan
materi untuk membantu pemahaman siswa. Materi hanya disampaikan menggunakan
media power point.
F Melalui beberapa contoh soal guru bersama-sama dengan siswa
membuat penyelesaiannya.
§ Elaborasi
F Siswa mendiskusikan soal-soal di buku paket pada bagian latihan
dan aktifitas kelas.
F Siswa berlomba-lomba menyelesaikan soal latihan di depan kelas.
F Guru bersama-sama dengan siswa memeriksa kebenaran terhadap
jawaban yang ditulis, dan memberikan penekanan pada hal-hal yang diperlukan.
§ Konfirmasi
F Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
yang dilakukan dan melakukan refleksi.
F Guru memberikan tugas beberapa soal kepada siswa.
F Guru bersama-sama dengan siswa melakukan evaluasi selama
pembelajaran berkaitan dengan keaktifan, partisipasi dan kreativitas belajar
siswa.
3)
Penutup
§ Guru menginformasikan kegiatan evaluasi yang akan dilaksanakan
pada pertemuan selanjutnya.
§ Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan salam dan doa.
Pertemuan ke – 3
1)
Pendahuluan
§
Guru
membimbing doa dan melakukan presensi
§
Guru memeriksa kerapian, ketertiban
siswa dan kebersihan ruang kelas
§
Guru menjelaskan teknis pelaksanaan
evaluasi.
§
Guru mengingatkan KKM yang harus dicapai
siswa.
§
Guru mengingatkan kepada siswa bahwa
kejujuran harus diperhatikan. Kemandirian dalam mengerjakan soal akan
bermanfaat pada peningkatan kompetensi siswa.
2)
Kegiatan Inti
§ Kegiatan evaluasi / ulangan harian.
3)
Penutup
§ Siswa diminta mempelajari materi luas permukaan bangun ruang untuk
dibahas pada pertemuan berikutnya.
§ Siswa bersama-sama dengan guru mengakhiri kegiatan evaluasi dengan
salam.
3. Pengamatan
Terhadap Tindakan (Observing)
Kegiatan observasi
dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disiapkan dan mencatat kejadian-kejadian yang tidak terdapat dalam lembar
observasi dengan membuat lembar catatan lapangan atau jurnal kegiatan. Hal –hal
yang diamati selama proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran, aktivitas
siswa dan kepedulian siswa terhadap ligkungannya selama pelaksanaan
pembelajaran.
4. Melakukan
Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini
peneliti melakukan evaluasi dari pelaksanaan pra siklus sebagai bahan
pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berikutnya. Jika hasil yang
diharapkan belum tercapai maka dilakukan perbaikan yang dilaksanakan pada
siklus I dan siklus II.
B. Tahap
Siklus I
1. Merencanakan
Tindakan (Planning)
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan jadwal, silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, buku paket, lembar kerja siswa, soal ulangan harian, kunci
jawaban ulangan harian, pedoman penilaian ulangan harian, analisa ulangan
harian, lembar observasi perilaku peduli lingkungan siswa, jurnal kegiatan
siswa, dan agenda mengajar (presensi dan jurnal mengajar).
2. Melaksankan
Tindakan (Acting)
Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini
dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua peneliti
menyampaikan materi luas permukaan bangun ruang, meliputi : kubus, prisma,
limas, tabung, kerucut, dan bola. Sedangkan pada pertemuan ketiga peneliti
melakukan pengamatan terhadap hasil belajar siswa melalui kegiatan ulangan
harian. Adapun tindakan yang dilakukan pada tiap pertemuan yaitu :
Pertemuan ke – 4
1)
Pendahuluan
§
Guru
membimbing doa dan melakukan presensi
§
Guru memeriksa kerapian, ketertiban
siswa dan kebersihan ruang kelas
§
Guru memberikan apersepsi dan motivasi
belajar kepada siswa betapa banyak bangun-bangun ruang di lingkungan sekitar
yang dapat diukur luasnya. Juga menunjukkan pentingnya menjaga lingkungan
sekitar.
§
Guru menjelaskan keterkaitan materi luas
permukaan bangun ruang dengan materi sebelumnya yang dilaksanakan pada pra siklus.
§
Kelas dibagi menjadi 5 kelompok dengan 5
- 6 siswa dalam tiap kelompok.
2)
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Pada kegiatan eksplorasi:
F Masing-masing kelompok diberikan penjelasan tugas
yang harus dilakukan, yaitu menerapkan pemahaman materi terhadap lingkungan sekitar
(lingkungan sekolah).
F Tiap kelompok diberikan tugas untuk keluar dari
kelas, menemukan di lingkungan sekolah bangun-bangun ruang yang berbentuk
kubus, prisma atau limas. Selanjutnya ditentukan ukuran tiap-tiap bagiannya.
F Masing-masing kelompok melaksanakan diskusi terkait
tugas yang diberikan dan membubuhkan hasilnya pada lembar kerja siswa yang
disiapkan oleh guru.
§ Elaborasi
F Berdasarkan temuan pada kegiatan sebelumnya,
masing-masing kelompok diminta untuk menentukan besarnya luas permukaan bangun
ruang yang didapat berdasarkan pemahaman rumus yang dipelajari dari buku paket.
F Tiap-tiap kelompok menyampaikan hasil penemuan
yang telah didiskusikan.
F Kelompok yang lain memberikan pertanyaan,
menanggapi, ataupun menguatkan hasil diskusi yang dipaparkan.
F Secara bergantian, kegiatan yang sama dilakukan
pada semua kelompok.
F Guru memberikan penjelasan pada materi-materi
yang perlu dikuatkan.
§ Konfirmasi
F Siswa melalui bimbingan guru menyimpulkan hasil
diskusi kelompok melakukan penemuan
bangun ruang berupa kubus, prisma dan limas dari lingkungan sekolah, serta
menentukan besarnya luas permukaannya.
F Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan melakukan refleksi.
3)
Penutup
§ Guru menugaskan kepada siswa untuk mempersiapkan
materi luas permukaan bangun ruang berupa kerucut, tabung dan bola untuk
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
§ Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa dan
salam.
Pertemuan ke – 5
1)
Pendahuluan
§
Guru
membimbing doa dan melakukan presensi
§
Guru memeriksa kerapian, ketertiban
siswa dan kebersihan ruang kelas
§
Guru memberikan apersepsi dan motivasi
belajar kepada siswa betapa banyak bangun-bangun ruang di lingkungan sekitar
yang dapat diukur luasnya. Juga menunjukkan pentingnya menjaga lingkungan
sekitar.
§
Guru menjelaskan keterkaitan materi luas
permukaan bangun ruang dengan materi sebelumnya yang dilaksanakan pada pra
siklus.
§
Kelas dibagi menjadi 5 kelompok dengan 5
- 6 siswa dalam tiap kelompok.
2)
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Pada kegiatan eksplorasi:
F Masing-masing kelompok diberikan penjelasan tugas
yang harus dilakukan, yaitu menerapkan pemahaman materi terhadap lingkungan
sekitar (lingkungan sekolah).
F Tiap dikelompok diberikan tugas untuk keluar dari
kelas, menemukan di lingkungan sekolah bangun-bangun ruang yang berbentuk
kerucut, tabung dan bola. Selanjutnya ditentukan ukuran tiap-tiap bagiannya.
F Masing-masing kelompok melaksanakan diskusi terkait
tugas yang diberikan dan membubuhkan hasilnya pada lembar kerja siswa yang
disiapkan oleh guru.
§ Elaborasi
F Berdasarkan temuan pada kegiatan sebelumnya,
masing-masing kelompok diminta untuk menentukan besarnya luas permukaan bangun
ruang yang didapat berdasarkan pemahaman rumus yang dipelajari dari buku paket.
F Tiap-tiap kelompok menyampaikan hasil penemuan
yang telah didiskusikan.
F Kelompok yang lain memberikan pertanyaan,
menanggapi, ataupun menguatkan hasil diskusi yang dipaparkan.
F Secara bergantian, kegiatan yang sama dilakukan
pada semua kelompok.
F Guru memberikan penjelasan pada materi-materi
yang perlu dikuatkan.
§ Konfirmasi
F Siswa melalui bimbingan guru menyimpulkan hasil
diskusi kelompok melakukan penemuan bangun ruang berupa kerucut, tabung dan
bola dari lingkungan sekolah, serta menentukan besarnya luas permukaannya.
F Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan melakukan refleksi.
4)
Penutup
§ Guru menugaskan kepada siswa untuk mempelajari
materi luas permukaan bangun ruang sebagai bahan evaluasi pada pertemuan
selanjutnya.
§ Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa dan
salam.
Pertemuan ke – 6
1)
Pendahuluan
§
Guru
membimbing doa dan melakukan presensi
§
Guru memeriksa kerapian, ketertiban
siswa dan kebersihan ruang kelas
§
Guru menjelaskan teknis pelaksanaan
evaluasi.
§
Guru mengingatkan KKM yang harus dicapai
siswa.
§
Guru mengingatkan kepada siswa bahwa
kejujuran harus diperhatikan. Kemandirian dalam mengerjakan soal akan
bermanfaat pada peningkatan kompetensi siswa.
b.
Kegiatan Inti
§ Kegiatan evaluasi / tes.
c.
Penutup
§ Siswa diminta mempelajari materi volume bangun ruang untuk dibahas
pada pertemuan berikutnya.
§ Siswa bersama-sama dengan guru mengakhiri kegiatan evaluasi dengan
salam.
3. Pengamatan
Terhadap Tindakan (Observing)
Kegiatan observasi
dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disiapkan dan mencatat kejadian-kejadian yang tidak terdapat dalam lembar
observasi dengan membuat lembar catatan lapangan atau jurnal kegiatan. Hal –hal
yang diamati selama proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran dan
aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran.
4. Melakukan
Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini
peneliti melakukan evaluasi dari pelaksanaan siklus I sebagai bahan
pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berikutnya. Jika hasil yang
diharapkan belum tercapai maka dilakukan perbaikan yang dilaksanakan pada
siklus II.
C. Tahap
Siklus II
1. Merencanakan
Tindakan (Planning)
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan jadwal, silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, buku paket, lembar kerja siswa, soal ulangan harian, kunci
jawaban ulangan harian, pedoman penilaian ulangan harian, analisa ulangan
harian, lembar observasi perilaku peduli lingkungan siswa, jurnal kegiatan
siswa, dan agenda mengajar (presensi dan jurnal mengajar).
2. Melaksanakan
Tindakan (Acting)
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini
dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dan kedua peneliti
menyampaikan materi volume bangun ruang, meliputi : kubus, prisma, limas,
tabung, kerucut, dan bola. Sedangkan pada pertemuan ketiga peneliti melakukan
pengamatan terhadap hasil belajar siswa melalui kegiatan ulangan harian. Adapun
tindakan yang dilakukan pada tiap pertemuan yaitu :
Pertemuan ke – 7
1)
Pendahuluan
§
Guru
membimbing doa dan melakukan presensi
§
Guru memeriksa kerapian, ketertiban
siswa dan kebersihan ruang kelas
§
Guru memberikan apersepsi dan motivasi
belajar kepada siswa betapa banyak bangun-bangun ruang di lingkungan sekitar
yang dapat diukur volumenya. Juga menunjukkan pentingnya menjaga lingkungan sekitar.
§
Guru menjelaskan keterkaitan materi volume
bangun ruang dengan materi sebelumnya yang dilaksanakan pada siklus I.
§
Kelas dibagi menjadi 5 kelompok dengan 5
– 6 siswa dalam tiap kelompok, dengan
anggota yang sama dengan kegiatan siklus I.
2)
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Pada kegiatan eksplorasi:
F Masing-masing kelompok diberikan penjelasan tugas
yang harus dilakukan, yaitu menerapkan pemahaman materi terhadap lingkungan
sekitar (lingkungan sekolah).
F Tiap dikelompok diberikan tugas untuk keluar dari
kelas, menemukan di lingkungan sekolah bangun-bangun ruang yang berbentuk
kubus, prisma dan limas. Selanjutnya ditentukan ukuran tiap-tiap bagiannya.
F Masing-masing kelompok melaksanakan diskusi terkait
tugas yang diberikan dan membubuhkan hasilnya pada lembar kerja siswa yang
disiapkan oleh guru.
§ Elaborasi
F Berdasarkan temuan pada kegiatan sebelumnya,
masing-masing kelompok diminta untuk menentukan besarnya volume bangun ruang
yang didapat berdasarkan pemahaman rumus yang dipelajari dari buku paket.
F Tiap kelompok menyampaikan hasil penemuan yang
telah didiskusikan.
F Kelompok yang lain memberikan pertanyaan,
menanggapi, ataupun menguatkan hasil diskusi yang dipaparkan.
F Guru memberikan penjelasan pada materi-materi
yang perlu dikuatkan.
§ Konfirmasi
F Siswa melalui bimbingan guru menyimpulkan hasil
diskusi kelompok kecil melakukan penemuan bangun ruang berupa kubus, prisma dan
limas dari lingkungan sekolah, serta menentukan besarnya volume dari bangun
tersebut.
F Siswa mengerjakan Tugas Mandiri Terstruktur
terkait materi volume Bangun Ruang.
F Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan melakukan refleksi.
3)
Penutup
§ Guru menugaskan kepada siswa untuk mempersiapkan
materi luas permukaan bangun ruang berupa tabung, kerucut dan bola untuk
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
§ Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa dan
salam.
Pertemuan ke – 8
1)
Pendahuluan
§
Guru
membimbing doa dan melakukan presensi
§
Guru memeriksa kerapian, ketertiban
siswa dan kebersihan ruang kelas
§
Guru memberikan apersepsi dan motivasi
belajar kepada siswa betapa banyak bangun-bangun ruang di lingkungan sekitar
yang dapat diukur volumenya. Juga menunjukkan pentingnya menjaga lingkungan
sekitar.
§
Kelas dibagi menjadi 5 kelompok dengan 5
– 6 siswa dalam tiap kelompok.
2)
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Pada kegiatan eksplorasi:
F Masing-masing kelompok diberikan penjelasan tugas
yang harus dilakukan, yaitu menerapkan pemahaman materi terhadap lingkungan
sekitar (lingkungan sekolah).
F Tiap kelompok diberikan tugas untuk keluar dari
kelas, menemukan di lingkungan sekolah bangun-bangun ruang yang berbentuk
kerucut, tabung dan bola. Selanjutnya ditentukan ukuran tiap-tiap bagiannya.
F Masing-masing kelompok melaksanakan diskusi terkait
tugas yang diberikan dan membubuhkan hasilnya pada lembar kerja siswa yang
disiapkan oleh guru.
§ Elaborasi
F Berdasarkan temuan pada kegiatan sebelumnya,
masing-masing kelompok diminta untuk menentukan besarnya volume bangun ruang
yang didapat berdasarkan pemahaman rumus yang dipelajari dari buku paket.
F Tiap kelompok menyampaikan hasil penemuan yang
telah didiskusikan.
F Kelompok yang lain memberikan pertanyaan,
menanggapi, ataupun menguatkan hasil diskusi yang dipaparkan.
F Guru memberikan penjelasan pada materi-materi
yang perlu dikuatkan.
§ Konfirmasi
F Siswa melalui bimbingan guru menyimpulkan hasil
diskusi kelompok kecil melakukan penemuan bangun ruang berupa kerucut, tabung
dan bola dari lingkungan sekolah, serta menentukan besarnya volume dari bangun
tersebut.
F Siswa melanjutkan mengerjakan Tugas Mandiri
Terstruktur volume bangun ruang.
F Guru bersama-sama dengan siswa mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan melakukan refleksi.
3)
Penutup
§ Guru menugaskan kepada siswa untuk mempersiapkan
keseluruhan materi volume bangun ruang sebagai bahan evaluasi pada pertemuan
berikutnya.
§ Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa dan
salam.
Pertemuan ke – 9
1)
Pendahuluan
§
Guru
membimbing doa dan melakukan presensi
§
Guru memeriksa kerapian, ketertiban
siswa dan kebersihan ruang kelas
§
Guru menjelaskan teknis pelaksanaan
evaluasi.
§
Guru mengingatkan KKM yang harus dicapai
siswa.
§
Guru mengingatkan kepada siswa bahwa
kejujuran harus diperhatikan. Kemandirian dalam mengerjakan soal akan
bermanfaat pada peningkatan kompetensi siswa.
d.
Kegiatan Inti
§ Kegiatan evaluasi / tes.
e.
Penutup
§ Siswa bersama-sama dengan guru mengakhiri kegiatan evaluasi dengan
salam.
3. Pengamatan
Terhadap Tindakan (Observing)
Kegiatan observasi
dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disiapkan dan mencatat kejadian-kejadian yang tidak terdapat dalam lembar
observasi dengan membuat lembar catatan lapangan atau jurnal kegiatan. Hal –hal
yang diamati selama proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran dan
aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran, termasuk kepeduliaannya
terhadap lingkungan sekolah.
4. Melakukan
Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini
peneliti melakukan evaluasi dari pelaksanaan siklus II untuk dianalisis
ketercapaiannya baik dari aspek prilaku peduli lingkungan siswa maupun hasil
belajar siswa.
X.
Daftar Pustaka
Wibowo, Hari. 2012. Pengantar
Teori-teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Jakarta : Puri Cipta Media
Sumiati, dkk. 2007. Metode
Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima
0 komentar:
Posting Komentar